Merawat Tradisi Buton, Begini yang Dilakukan Anak Muda Baubau
SULTRAMERDEKA.COM – Tak bisa dipungkiri tradisi kebudayaan masa lalu mulai tergerus pada era kekinian. Gempuran teknologi membuat perlahan kekayaan budaya leluhur mulai luntur. Yang paling tampak di kalangan generasi muda yang tak lagi fasih dengan entitas kebudayaannya dalam keseharian.
Baca Juga: Pantai Toronipa, Destinasi Wisata Keluarga Sultra
Kondisi tersebut kemudian menjadi pendorong Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dadi Mangura Keraton Molagina, Kelurahan Melai, Kota Baubau bersama Komunitas Melai Peduli menggelar turnamen dan karnaval bertema budaya Buton. Sebagai manifestasi kaum muda yang mencintai kebuyaan masa lalu, kelompok anak muda ini menggelar turnamen permainan tradisional. Tak hanya itu, mereka juga menggelar karnaval sarung tenun Buton.
Baca Juga: Geliat Generasi Tahun 80 dan 90 dalam Buku Arham Kendari
Ini merupakan kali kedua mereka menggelar kegiatan serupa dalam kurun tiga bulan terakhir. Sebelumnya pada Oktober 2020 lalu, mereka juga menggelar turnamen permainan tradisional memperingati hari jadi Kota Baubau.
“Kami berharap dari kegiatan ini dapat mengingatkan semuanya terkait memori indah keseruan permainan ini. Selain itu yang tidak kalah pentingnya permainan ini dapat dikenal dan dimainkan terus-menerus oleh para generasi muda hari ini,” kata Ketua Pokdarwis Dadi Mangura Keraton Molagina, Muhammad Asrul Salam, Senin (21/12/2020).
Baca Juga: Becak Kendari, Nasibmu Kini
Ia juga berharap dengan kegiatan ini, masyarakat Buton secara umum bisa bangga dengan potensi budaya yang dimilikinya.
“Sarung tenun Buton yang beraneka ragam coraknya ini tentu bisa menjadi satu kebanggaan untuk kita dan sebagai potensi budaya yang bisa dikemas sebagai ekowisata ke depannya,” kata Asrul.