Metode ‘Amaliyah Sebagai Model Pembelajaran Qur’an untuk Anak Berkebutuhan Khusus Tunagrahita

SULTRAMERDEKA.COM – Al-Qur’an diturunkan oleh Allah Swt. bagi hamba-hamba-Nya sebagai petunjuk dan pedoman. Kewajiban untuk mempelajari dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur’an mengharuskan setiap umat Islam untuk bisa membaca dan mendalami al-Qur’an. Kewajiban ini berlaku bagi seluruh umat Islam tanpa terkecuali, baik mereka yang terlahir normal maupun tidak, mereka berhak untuk mengenal dan tahu kitab sucinya. Dimulai dari mengenalkan anak-anak cara membaca al-Qur’an, pengenalan huruf-huruf hijaiah serta membaca ayat demi ayat.

Kemajuan teknologi saat ini, berbagai macam metode yang digunakan untuk mengenalkan al-Qur’an, baik melalui metode interaktif yang menyenangkan, maupun menggunakan aplikasi yang dapat memudahkan seseorang dalam membaca dan memahami al-Qur’an, khususnya di kalangan anak-anak. Hanya saja pembelajaran al-Qur’an pada beberapa Sekolah Luar Biasa (SLB) yang ada di Sulawesi Tenggara masih menggunakan metode yang sama dengan pembelajaran al-Qur’an untuk anak normal. Padahal, kebutuhan mereka jelas berbeda.

Di antara anak-anak berkebutuhan khusus yang belum mendapat perlakuan khusus dalam metode pembelajaran al-Qur’an adalah anak berkebutuhan khusus tunagrahita. Anak tunagrahita merupakan satu klasifikasi anak berkebutuhan khusus dari segi mental. Adanya hambatan mental yang dihadapi oleh anak tunagrahita membuat mereka kesulitan dalam mengolah informasi dan komunikasi dalam pembelajaran. Sehingga, pengenalan terhadap metode pembelajaran al-Qur’an masih dianggap sukar untuk diajarkan oleh pendidik dan diterapkan oleh peserta didik. Terlebih keterbatasan media pembelajaran dan kualitas pendidik yang tidak mumpuni. Sehingga membutuhkan metode khusus untuk bisa mencapai tujuan dari pembelajaran.

Melalui kajian penelitian disertasinya, Rizki Ayu Amaliah mencoba untuk membuat metode terbaru untuk pembelajaran al-Qur’an bagi anak-anak tunagrahita yang diberi nama dengan Metode ‘Amaliyah yakni pembelajaran al-Qur’an berbasis aktivitas.

Metode ‘Amaliyah adalah buku serial Aku Bisa Baca yang terdiri dari 7 Seri, yakni Seri I Mengenal Huruf Hijaiah, Seri II Membedakan Tanda Baca, Seri III Menyambung Huruf, Seri IV Mengetahui Mad, Seri V Memahami, Seri VI Aplikasi, Seri VII Hafalan Surah-Surah Pilihan dan 1 buku panduan.

Adapun visi dan misi dari metode ‘Amaliyah ini adalah “Melahirkan Generasi Istimewa Pecinta al-Qur’an dari Anak-Anak yang Terlahir Istimewa”. Sedangkan misi dari metode ini adalah mengenalkan al-Qur’an melalui pendekatan mudah, menarik dan menyenangkan, mengembangkan model pembelajaran al-Qur’an berbasis aktivitas, dan membumikan al-Qur’an tanpa mendiskriminasikan serta menjalin kemitraan dengan pemerintah untuk mewujudkan generasi-generasi istimewa pecinta al-Qur’an.

Rizki Ayu Amaliah berharap hadirnya metode ini dapat memudahkan anak-anak berkebutuhan khusus utamanya anak tunagrahita dalam mengenal dan mempelajari al-Qur’an.
Metode ‘Amaliyah telah melewati proses validasi dari 3 validator yang terdiri dari validator Qur’an yakni KH. Syam Amir Yunus.,S.Q yang merupakan pendiri dan pengasuh PPTQ Imam Ashim Makassar, validator psikolog yakni Jusmiati, S.Psi.,M.Psi, dosen psikolog UIN Datokarama Palu dan validator praktisi pendidikan yakni Sunanto Wibowo., M.Pd, Pemilik Yayasan SLB B-F Mandara Kendari. Metode ‘Amaliyah ini juga telah melalui uji coba pada SLBN 1 Kowioha dan SLBS Wundulako Kolaka.(sm-02/RLS)

Ketgam: Rizki Ayu Amaliah