Debat Publik Pilgub Sultra: Tina Nur Alam Paparkan Jejak Keberhasilan Program Bahteramas
SULTRAMERDEKA.COM – Calon Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) nomor urut 4, Tina Nur Alam, memanfaatkan momen debat publik untuk mengungkap pengalaman dan keberhasilannya selama berkiprah dalam pelayanan publik.
Debat yang mengusung tema “Pendidikan, Kesehatan, dan Pelayanan Publik Inklusif” itu menjadi ajang bagi Tina untuk menekankan pentingnya keberlanjutan program-program unggulan yang telah terbukti memberikan dampak positif bagi masyarakat Sultra.
Dalam orasinya, Tina memaparkan pengalaman nyata selama mendampingi suaminya, Nur Alam, saat menjabat sebagai Gubernur Sultra, serta kontribusinya sendiri sebagai anggota DPR-RI.
“Bapak Ibu sekalian, isu pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik yang inklusif adalah hal yang sangat penting untuk kita cermati. Alhamdulillah, kami sudah memiliki pengalaman nyata di masa Bahteramas pertama, tahun 2008-2018,” ujar Tina.
Tina memaparkan sejumlah program yang telah berhasil diwujudkan selama periode tersebut. Salah satu keberhasilan yang diangkatnya adalah pembangunan RSUD Bahteramas yang kini menjadi salah satu rumah sakit terbaik di Sulawesi Tenggara.
Menurutnya, infrastruktur kesehatan yang kuat menjadi fondasi penting dalam pelayanan kesehatan berkualitas untuk masyarakat.
Selain sektor kesehatan, Tina juga menyampaikan capaian dalam bidang pendidikan melalui program “Cerdas Sultraku.” Program ini telah menyekolahkan lebih dari 2.000 siswa hingga jenjang S3.
“Bahkan, saya juga memperjuangkan beasiswa untuk anak-anak di kepulauan selama menjadi anggota DPR-RI. Kami ingin memastikan bahwa pendidikan berkualitas dapat diakses oleh semua anak Sultra, tanpa terkecuali,” katanya.
Tina juga menyoroti langkah-langkah dalam bidang budaya dan ekonomi kreatif yang ia jalankan selama menjadi Ketua Dekranasda Sultra, seperti Festival Pulau Bokori, pembukaan Kampung Tenun di Desa Masalili, Muna, dan Galeri Tenun di Sulaa, Baubau. Program ini dinilai sukses dalam mengangkat potensi lokal dan meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pariwisata dan industri kreatif.
Terkait transparansi dan tata kelola pemerintahan, Tina mengungkapkan bahwa Sultra memulai sistem tender elektronik sejak tahun 2009, bahkan sebelum sistem ini diadopsi secara nasional pada tahun 2010.
“Ini membuktikan bahwa kami serius dalam hal transparansi dan akuntabilitas, memastikan anggaran pemerintah digunakan secara efisien untuk kepentingan masyarakat,” jelasnya.
Para pendukung Tina-Ihsan mengungkapkan optimisme mereka terhadap pasangan ini.
“Kami percaya program Bahteramas harus dilanjutkan. Apa yang sudah dilakukan Ibu Tina sangat jelas manfaatnya, terutama dalam pendidikan dan kesehatan,” ujar Rudi, warga Baubau yang hadir menyaksikan debat.
Melalui berbagai program yang diusung, Tina Nur Alam menegaskan kembali tekadnya untuk melanjutkan dan mengembangkan program Bahteramas.
“Bahteramas harus kembali berlayar, membawa perubahan dan harapan baru bagi seluruh masyarakat Sultra,” katanya di akhir orasinya.(sm-01/ADV)