Pemuda dan Mahasiswa Wolo Bahasa Narkoba, Soroti Kinerja Polisi

SULTRAMERDEKA.COM — Ikatan Mahasiswa Pemuda Pelajar Wolo (IMPPW) Sulawesi Tenggara menggelar dialog pemuda bertajuk “Kecamatan Wolo dalam Kepungan Narkoba, Tanggung Jawab Siapa?”.

Dialog ini berlangsung di Lapangan Joeng 45, Kelurahan Wolo, Kabupaten Kolaka pada Jumat (4/4/2025) malam.

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah tokoh pemuda, perwakilan pemerintah, dan unsur masyarakat sebagai bentuk respons atas kekhawatiran akan maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Kecamatan Wolo.

Ketua IMPPW Sultra, Ikramullah, mengatakan dialog ini merupakan wujud perhatian serius dan edukasi kepada masyarakat, khususnya generasi muda.

“Wolo bukan lagi zona aman. Kami ingin mendorong kesadaran kolektif bahwa semua elemen harus bergerak. Tidak bisa lagi diam. Ini soal masa depan anak-anak muda kita,” ujar Ikramullah.

Sekretaris Camat Wolo, Taslim Muthalib, yang hadir mewakili Camat Wolo, menyampaikan bahwa pihak kecamatan sangat mengapresiasi inisiatif IMPPW. Ia menyebut narkoba sebagai ancaman nyata yang kini telah menyentuh semua lapisan.

“Kami akui, Wolo dalam kondisi darurat narkoba. Ini bukan hanya tugas kepolisian atau pemerintah saja, tapi tanggung jawab bersama,” tegas Taslim.

Dalam forum tersebut, Syamsuriadi, mantan Ketua IMPPW Sultra periode 2018–2019, turut menyampaikan kekecewaannya atas ketidakhadiran pihak kepolisian.

“Kami sudah menjalin komunikasi agar kepolisian bisa hadir dan menyampaikan materi langsung ke peserta. Sayangnya, hingga acara berlangsung, tidak ada perwakilan yang hadir. Padahal kehadiran mereka sangat krusial, ini juga menjadi kritik bagi Kepolisian,” ungkap Adhy.

Sementara itu, Irhas Saputra, tokoh pemuda IMPPW yang turut menjadi narasumber, menekankan perlunya penguatan peran pemuda sebagai garda terdepan dalam pencegahan narkoba.

“Pemuda harus jadi pagar kampung. Kita jangan tunggu korban berikutnya. Lewat dialog ini, kami ingin membangun keberanian untuk bersuara dan bertindak,” kata Irhas.

Pemerintah Kecamatan Wolo juga menyampaikan dukungannya melalui Lurah Ulu Wolo, Karim, yang hadir mewakili pemerintah kecamatan yang berkomitmen untuk memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

“Kami siap bersinergi. Baik melalui edukasi, pemetaan wilayah rawan, maupun pendekatan keluarga. Narkoba ini bukan lagi isu biasa, tapi ancaman langsung terhadap stabilitas sosial kita,” ujarnya.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh berbagai elemen organisasi kepemudaan se-Kecamatan Wolo, tokoh masyarakat, lurah, kepala desa, serta perwakilan dari PT Ceria Nugraha Indotama.

Dialog ini diharapkan menjadi pemicu bagi gerakan bersama melawan narkoba, serta mempererat sinergi antara pemuda, pemerintah, dan seluruh stakeholder yang peduli terhadap masa depan Wolo.