Kementan Genjot Jagung Muna Jadi Sentra Produksi Nasional

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) sebagai koordinator patriot ekspor pertanian tahun 2023 terus menggenjot Gratieks (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor) komoditas pertanian.

Hal ini dilakukan dalam upaya mencapai target nilai ekspor 2024 sebesar Rp 1.316,6 triliun yang ditetapkan Kementan.

Di Sulawesi Tenggara, upaya pengembangan peningkatan ekspor dilakukan Karantina Pertanian Kendari dengan menyelenggarakan bimbingan teknis akselerasi ekspor komoditas pertanian tanaman jagung di Kabupaten Muna.

“Bimbingan akselerasi ekspor tanaman jagung bertujuan agar produktivitas para petani dapat lebih meningkat,” Wisnu Ramadhani mewakili Kepala Karantina Pertanian Kendari dalam keterangan tertulis pada Selasa (23/05/2023).

Dengan langkah ini diharapkan ke depannya Kabupaten Muna tidak saja menjadi penunjang pangan dan pakan jagung nasional tetapi dapat ditingkatkan agar bernilai ekspor.

Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Muna, luasan tanaman jagung di wilayahnya pada tahun 2022 sebesar 13.030 ha dengan rata-rata produksi 4 ton per hektar.

Angka tersebut menjadikan Kabupaten Muna sebagai kawasan pengembangan sentra jagung nasional di Indonesia.

“Tanaman jagung menjadi perhatian untuk dikembangkan, target pemerintah Kabupaten Muna akan dilakukan pengembangan sebesar 72.463 hektar,” ujar La Ode Anwar selaku Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Muna.

Wakil Bupati Muna, Bachrun yang turut hadir mewakili pemerintah daerah menyampaikan dukungan dengan terselenggaranya kegiatan Bimtek Akselerasi Ekspor Komoditas Pertanian di Muna dan berkomitmen bersama mendorong ekspor tanaman jagung.

“Potensi produksi tanaman jagung Muna sangat besar, rata-rata masyarakatnya melakukan budidaya tanaman jagung. Penyelenggaraan kegiatan Bimtek ini membangun sinergitas antar instansi terkait dan para petani dapat meningkatkan kemampuan dan produktifitas pertaniannya sehingga tanaman jagung dapat bernilai ekspor,” ungkapnya.

Bimtek ini menghadirkan narasumber dari instansi terkait, para petani dan pelaku usaha. Muatan materi yang disampaikan yaitu prosedur ekspor produk pertanian dari sisi Karantina Pertanian, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Muna, Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Sulawesi Tenggara, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sultra, Pelindo dan Pelaku Eksportir.

Ketgam: Bimtek pengembangan produksi jagung di Kabupaten Muna. Foto: Humas Karantina Pertanian Kendari.