Warga Lalolara Kendari Keluhkan Banjir, Penerangan Jalan, dan Pembangunan Masjid

SULTRAMERDEKA.COM – Warga Jalan Lumba-Lumba, Kelurahan Lalolara, Kecamatan Kambu, Kota Kendari mengeluhkan banjir, penerangan Jalan, dan pembangunan masjid di wilayahnya.

Hal tersebut disampaikan warga saat menghadiri reses Anggota DPRD Sulawesi Tenggara, Aksan Jaya Putra (AJP) pada Minggu (26/5/2024 ) pagi.

Warga mengeluhkan banjir yang selalu melanda pemukiman mereka setiap hujan turun dikarenakan drainase yang tersumbat dan dangkal.

Warga juga meminta lampu penerangan jalan dan bantuan dana penyelesaian pembangunan masjid yang biayanya sebesar Rp 50 juta.

Mendengar aspirasi masyarakat setempat, AJP berjanji untuk mengawal dan memperjuangkan apa yang menjadi keluhan tersebut.

Menurut AJP, terkait keluhan banjir akibat tersumbatnya drainase, dirinya akan menyampaikan kepada Dinas PUPR Provinsi Sultra untuk melihat lokasi yang dimaksud warga.

Menurutnya, untuk penanganannya tak perlu lagi dilakukan pembongkaran karena  susah ada aliran drainase. Hal yang dilakukan tinggal melihat drainase tersumbat untuk diperbaiki.

“Aliran drainase depan itu kan jalan nasional. Kita harus dudukan dulu, apakah ini masuk tanggung jawab provinsi atau kota. Kalau kota ini kan betul-betul harus kita lihat,” ujar AJP.

AJP juga meminta kesadaran dari warga agar tidak membuang sampah sembarangan, sehingga tidak menyebabkan tersumbatnya drainase.

Menurutnya persoalan semacam ini menjadi tanggung jawab bersama, sehingga ia menyarankan kepada RT, RW, dan lurah untuk melakukan kerja bakti membersihkan drainase.

“Sedimen ini kan harus juga dikerjakan, karena tidak mungkin lagi pemerintah daerah yang turun tangan, tapi paling tidak solusi yang kita lakukan di ujung muara pembuangannya, sehingga betul-betul di situ air sudah tidak tertampung lagi, ada tempat keluarnya,” kata AJP.

Terkait pengadaan lampu jalan, AJP mengaku akan berkoordinasi dengan Dinas Perumahan Pemukiman terkait di wilayah itu dimungkinkan untuk dilakukan pemasangan atau tidak.

“Lampu jalan nanti kita tinggal lihat kembali ke Dinas Perumahan Pemukiman apakah dimungkinkan wilayah sini atau tidak, karena yang menentukan adalah dinas. Tapi kewenangan kita ada di situ, nanti kita lihat, paling tidak, kalau dengan keterbatasan dana tinggal kita lihat titik-titik yang rawan saja dulu,” bebernya.

Sementara terkait bantuan penyelesaian pembangunan masjid, AJP berjanji akan merogoh kocek pribadinya untuk membantu.

“Mereka minta penyelesaian pembangunan masjid, kalau penyelesaian kurang lebih 50 juta. Kalau itu kita harus melalui dana hibah dari Biro Kesra, tapi atas permintaan pribadi, Kalau pribadi nanti kita layani pribadi, tapi besarannya tidak seperti itu. Pasti kita bantu,” pungkas Ketua DPD Ormas MKGR Sultra itu.(sm-01)