Nelayan yang Hilang di Sekitar Perairan Pulau Cempedak Ditemukan Tim Basarnas
SULTRAMERDEKA.COM – Tim SAR gabungan akhirnya menemukan nelayan yang dilaporkan hilang saat memancing di sekitar perairan antara Pulau Cempedak dan Pulau Hari, Kabupaten Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara.
Korban atas nama La Gata (77), warga Desa Bahopu Uwulu, Kecamatan Wawonii Tengah, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Sabtu (28/6/2025) siang.
Kepala Basarnas Kendari, Amiruddin A.S., dalam keterangannya menyampaikan bahwa korban ditemukan pada pukul 13.35 Wita.
Korban ditemukan sekitar 221 meter ke arah barat dari lokasi kejadian perkara awal yang diduga menjadi titik hilangnya korban.
Setelah ditemukan, jenazah langsung dievakuasi menuju rumah duka di Desa Bahopu Uwulu dan diserahkan kepada pihak keluarga.
“Setelah dilakukan upaya pencarian selama empat hari, pada hari keempat ini korban berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” terang Amiruddin.
“Dengan ditemukannya korban, maka operasi SAR kami nyatakan selesai dan seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing,” tambahnya.
Operasi pencarian ini melibatkan berbagai unsur, termasuk tim dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari, ABK KN SAR Pacitan, relawan dari kalangan nelayan setempat, serta keluarga korban.
Proses pencarian didukung dengan peralatan seperti rescue car, Rigid Inflatable Boat (RIB), longboat, kapal nelayan GT 15, serta perlengkapan SAR lainnya seperti alat medis, alat evakuasi, peralatan komunikasi, dan pendukung keselamatan lainnya.
Diketahui sebelumnya, korban La Gata dilaporkan hilang setelah pergi memancing pada tanggal 25 Juni 2025 sekitar pukul 05.30 Wita.
Menurut keluarga, biasanya korban kembali pada siang hari, tetapi hingga malam hari ia belum juga pulang.
Keluarga pun berinisiatif melakukan pencarian secara mandiri, tetapi hasilnya nihil hingga akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Basarnas Kendari.
Kondisi cuaca saat pencarian terpantau hujan ringan dengan tinggi gelombang mencapai 0,5 meter dan kecepatan angin sekitar 11 km/jam dari arah tenggara, berdasarkan data dari BMKG.
Dengan selesainya operasi SAR ini, pihak Basarnas Kendari mengimbau masyarakat, khususnya nelayan tradisional, agar lebih memperhatikan keselamatan sebelum melaut, termasuk memperhatikan kondisi cuaca dan menggunakan alat keselamatan diri yang memadai.