Nelayan di Kota Kendari Diedukasi Gunakan Alat Tangkap Ikan Berbasis Ramah Lingkungan
SULTRAMERDEKA.COM – Maraknya pengunaan alat tangkap yang tidak rama terhadap ekosistem laut seperti pengunaan bom ikan, pengunaan pukat yang dapat merusak biota laut maupun pengunaan racun (bius) perilaku tersebut tentu membahayakan keberlangsungan ekosistem kelautan khususnya di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Untuk mencegah maraknya pengunaan bom ikan dan jenis alat tangkap, Direktorat Intelkam Polda Sultra mengelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema penggunaan alat tangkap pukat trawl, bahan peledak dan kimia guna menjaga keberlangsungan ekosistem laut di wilayah Provinsi Sultra pada Kamis (18//07/24).
FGD itu untuk memberikan pemahaman kepada nelayan utamanya pengunaan alat tangkap yang ramah lingkungan. Untuk memberikan pemahaman pengunaan alat tangkap Dit Intelkam Polda Sultra juga melibatkan instansi terkait.
Yaitu Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Kendari dengan dengan tema Penggunaan Alat Tangkap Ikan yang Ramah Lingkungan dalam Melestarikan Ekosistem Laut.
Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Sultra dengan tema Tindakan Karantina (Ikan) Dalam Menjaga Sumber Daya Hayati (Perikanan).
Ditpolairud Polda Sultra dengan tema Penegakan hukum penggunaan alat tangkap pukat trawl, bahan peledak dan bahan kimia (destructive fishing) demi kelangsungan ekosistem laut di wilayah Sultra.
Ketiga pemateri tersebut memberikan penjelasan fungsi maupun peran pencegahan kepada peserta FGD.
Penjelasan dari tiga pemateri itu memberikan pemahaman terkait bahaya dalam Penggunaan alat tangkap pukat trol, bahan peledak dan kimia guna menjaga kelangsungan ekosistem laut di wilayah Provinsi Sultra.
Kelompok Usaha Bersama (KUB) nelayan Kota Kendari siap bekerja sama guna mewujudkan kelangsungan ekosistem laut di wilayah Provinsi Sultra.
Para nelayan berharap forum seperti ini terus dilakukan guna memberikan pengertian pengunaan alat tangkap.(sm-01)