UPA BK UHO Latih Mahasiswa Jadi Pendamping Psikologis
SULTRAMERDEKA.COM – Unit Penunjang Akademik (UPA) Bimbingan dan Konseling Universitas Halu Oleo (UHO) menggelar kegiatan “Pembinaan Mahasiswa Melalui Konselor Sebaya” di Aula Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UHO, Rabu (10/9/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya strategis UHO dalam membangun sistem pendampingan psikologis di lingkungan kampus.
Wakil Rektor I Bidang Akademik UHO, Prof. Dr. La Ode Santiaji Bende, S.P., M.P., dalam sambutannya menegaskan pentingnya program ini sebagai tambahan soft skill bagi mahasiswa.
“Pelatihan ini sejalan dengan potongan lirik Mars UHO ‘tegar, mandiri dalam kesejawatan’,” kata Prof. La Ode Santiaji Bende.
“Hal itu merepresentasikan kepedulian antarindividu, dan kami berharap konselor sebaya dapat menjadi perpanjangan tangan dosen pembimbing akademik untuk membantu mahasiswa mengatasi masalah kesehatan mental yang bisa memengaruhi penyelesaian studi,” tambahnya.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber Astri Yunita, M.Psi., Psikolog, dengan moderator Nurmin Suryati, S.S., M.Hum.
Kegiatan diikuti mahasiswa lintas fakultas, organisasi, dan lembaga kemahasiswaan yang aktif berdiskusi serta berlatih simulasi konseling.
Dalam pembinaan tersebut, mahasiswa dilatih untuk menjadi pendengar aktif, pemberi dukungan emosional, serta penghubung kepada layanan konseling profesional apabila diperlukan.
“Mahasiswa tidak bertindak sebagai psikolog profesional, tetapi mereka dilatih untuk memberikan pertolongan pertama psikologis, mendengarkan dengan empati, dan memahami batas peran mereka,” jelas Astri Yunita.
Salah satu peserta pelatihan mengaku mendapat pengalaman baru dari pelatihan yang digelar UPA BK UHO ini.
“Sebelumnya saya belum pernah melakukan proses konseling secara formal. Ternyata tekniknya sederhana, mudah dilakukan, dan bisa memberi efek bantuan emosional dan sosial bagi teman yang membutuhkan,” katanya.
Kepala UPA Bimbingan dan Konseling UHO, Eva Herik, S.Psi., M.Psi., Psikolog, menegaskan bahwa program ini akan terus berlanjut.
“Kami akan mengembangkan pelatihan lanjutan sekaligus memperkuat kolaborasi lintas fakultas. Dengan begitu, konselor sebaya bisa benar-benar menjadi bagian penting dalam mendukung kesejahteraan mahasiswa di kampus,” ujarnya.
Selain penyampaian materi, kegiatan ini juga dilengkapi simulasi peran (role-play). Mahasiswa berlatih langsung menghadapi situasi psikologis teman sebayanya dengan pendekatan penuh empati, kepekaan, serta etika.
Melalui program ini, UHO berupaya menumbuhkan budaya kepedulian, solidaritas, dan dukungan emosional antar mahasiswa.
Kehadiran konselor sebaya diharapkan mampu menciptakan lingkungan kampus yang sehat, aman, serta lebih responsif terhadap isu kesehatan mental.(sm-01)