UHO Latih Konselor Sebaya, Bangun Budaya Peduli Kesehatan Mental di Kampus
SULTRAMERDEKA.COM – Universitas Halu Oleo (UHO) terus memperkuat komitmen terhadap kesejahteraan mental mahasiswanya.
Melalui Unit Pelaksana Akademik (UPA) Bimbingan dan Konseling, kampus ini menggelar Pembinaan Mahasiswa melalui Konselor Sebaya di Aula Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan UHO.
Kegiatan yang digelar 23 Juli 2025 ini menghadirkan Astri Yunita, M.Psi., Psikolog sebagai narasumber, dan dimoderatori oleh Abdul Karim Amirullah, M.Psi., Psikolog.
Mahasiswa dari berbagai fakultas terlibat aktif dalam diskusi dan simulasi peran (role-play) yang memperlihatkan langsung cara mendampingi teman sebaya yang membutuhkan dukungan psikologis.
Konselor sebaya adalah mahasiswa yang dilatih khusus untuk memberikan bantuan awal kepada teman sebayanya yang mengalami tekanan mental.
Mereka bukan pengganti psikolog profesional, melainkan pendengar aktif, pemberi dukungan awal, sekaligus penghubung ke layanan konseling lanjutan bila diperlukan.
“Melalui program ini, mahasiswa belajar mendengarkan secara empatik, berkomunikasi dengan efektif, dan memahami batas peran mereka. Jika menemui kasus yang lebih kompleks, mereka akan diarahkan untuk merujuk pada profesional,” jelas Eva Herik, S.Psi., M.Psi., Psikolog selaku Kepala UPA Bimbingan dan Konseling UHO.
Selain sesi materi, kegiatan ini juga menekankan praktik langsung melalui simulasi konseling kepada para peserta.
Peserta dilatih menghadapi situasi nyata dengan empati, kepekaan, dan etika yang tepat. Salah satu mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) mengaku mendapatkan perspektif baru.
“Saya jadi lebih paham bagaimana mendampingi teman yang mengalami masalah tanpa melampaui batas peran saya sebagai mahasiswa,” ujarnya.
Program konselor sebaya ini merupakan bagian dari langkah strategis UHO dalam merespons isu kesehatan mental yang kian kompleks di lingkungan kampus.
Eva menegaskan bahwa ke depan akan ada pelatihan lanjutan dan kolaborasi lintas fakultas agar sistem dukungan ini semakin luas dan merata.
Melalui pendekatan berbasis komunitas, UHO berharap tercipta budaya kepedulian dan solidaritas yang kuat di kalangan mahasiswa.
Dengan begitu, kampus tidak hanya mempersiapkan lulusan yang unggul secara akademik, tetapi juga tangguh secara emosional dan sosial.(sm-01)