Penulis Sri Elita Sari Ungkap Latar Belakang Menuliskan Buku “Di Antara Ayat dan Duri”

SULTRAMERDEKA.COM Penulis Sri Elita Sari mengungkap latar belakang dirinya menulis buku terbarunya yang berjudul Di Antara Ayat dan Duri.

Ia mengaku bukunya tersebut terinspirasi dari kejadian viral di media yang terjadi dalam lingkungan pendidikan terkait kekerasan seksual.

“Berita itu viral, bahkan beberapa di tempat lain ada peristiwa serupa,” terang wanita asal Kolaka kepada sultramerdeka.com pada Rabu (22/5/2024).

Sri Elita Sari saat menjelaskan tentang bukunya dalam diskusi di Rupa Coffee Kendari pada Sabtu, 4 Mei 2024.

Ia mengaku peristiwa tersebut mengetuk hatinya sebagai seorang ibu yang juga punya seorang anak gadis.

“Kebetulan saya menulis, cerita ini perlu saya angkat karena punya keinginan buku yang saya buat bisa menjadi inspirasi dan edukasi buat para orang tua, anak perempuan, tenaga pendidik, dan stake holder pemerintah,” jelasnya.

Dengan tulisan ini, Sri Elita Sari ingin menyampaikan bahwa peristiwa serupa bisa diantisipasi sebelum terjadi.

Dalam proses mengumpulkan bahan untuk menulis buku ini, ia mengaku melakukan riset dengan berbagai sumber selama sebulan.

Baca Juga: Sri Elita Sari, Produktif Menulis Buku di Sela Aktivitas Harian

“Riset ada yang langsung dengan interview dengan saksi, korban. Kemudian saya juga membaca banyak berita ini. Nonton di youtube korban-korbannya yang menyampaikan apa yang terjadi kepada mereka,” jelasnya.

Menurutnya, dalam membuat sebuah tulisan riset menjadi penting untuk mendapatkan bahan sebagai pendukung data dalam menulis.

“Riset penting sekali. Sebuah tulisan akan terasa dalam isinya ketika dibaca, ketika tulisan itu adalah hasil riset,” jelas Sri Elita Sari.

“Riset tujuannya mengumpulkan informasi di memori otak penulis, setelah informasi didapat, menuliskan tulisannya akan relevan dengan informasi dengan yang dikumpulkan,” tambahnya.

Ia bilang, jika seorang penulis fiksi tidak melakukan riset sebelum menulis maka pembaca akan membaca tulisan itu tidak dalam.

“Terasa tulisan yang dibuat dengan hati karena hasil riset. Otomatis ketika menulis tanpa riset isi tulisannya tidak dalam dan kosong,” jelasnya.

Baca Juga: Sri Elita Sari, Penulis Asal Kolaka yang Luncurkan Dua Buku Barunya

Sri Elita mengatakan, naskah buku Di Antara Ayat dan Duri dibuatnya selama kurang lebih tiga bulan. Ini termasuk dengan melakukan edit mandiri. Sedangkan masuk ke penerbit sekitar dua bulan hingga bukunya tiba.

Ia berharap melalui bukunya tsrsebut, dapat menginspirasi banyak orang, sehingga kejadian serupa tak terjadi lagi.

“Mudah-mudahan buku Di Antara Ayat dan Duri ini bisa menjadi inspirasi semua kalangan agar hal serupa tidak terjadi lagi,” tandasnya.

Buku Sri Elita Sari yang berjudul Di Antara Ayat dan Duri sudah tiga kali dibahas di forum terbuka, dua kali di Kabupaten Kolaka dan sekali di Kota Kendari.

Buku ini juga banyak mendapat apresiasi dari berbagai kalangan dan tersebar hingga ke luar Sulawesi Tenggara.(sm-01)